Ketika datang musim hujan
Aku gemetar menggigil kedinginan
Berharap kutemukan kehangatan
Agar tak beku dan akhirnya aku pun kaku

Namun bukan kehangatan yang ku dapatkan
Tapi lontaran cacian dan makian juga cemoohan

“kau takut melawan hujan kawan”
Moncong kawan membentak menjadi lawan
Payungku bocor oleh satu tembakan
“kau memang lemah karenanya kalah akan hujan”
Lisan tua berkalam menambah kelam dan derasnya hujan
Payungku bocor oleh satu lagi tembakan
“kenapa kau tetap melawan hujan!!!”
Sesal iba mendadak perhatian
Payungku pun robek habislah pertahanan

Apiku padam
Aku tak mau tenggelam

2016
Sanggar Roda IDIA Prenduan

By: Ach. Fauzi Hikmah Wijaya