
Dua pesan motivasional disampaikan dalam Haflatu at-Takhrij (Wisuda Mahasantri Ma’had dan Jam’iyyatul Qurro’ wa al-Huffadz Universitas Al-Amien Prenduan) yang digelar pada Sabtu (14/6) di Gedung GESERNA.
KH. Ahmad Fauzi Tidjani, MA. dan KH. M. Fikri Husein, MA., memberikan pidato yang menyentuh dan menggugah semangat pengabdian bagi wisudawan.
“Sebelum jadi ustadz, jadilah pengasuh, pendidik. Sebelum menjadi pengajar, miliki dulu ruhul murabbi,” pesan KH. Ahmad Fauzi, mengajak wisudawan untuk tidak sekadar mengajar, tetapi membina dan membentuk karakter umat. Ia juga menekankan pentingnya meresapi Panca Jiwa Pondok sebagai bekal hidup: keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, ukhuwah islamiyah, dan kebebasan.
Sementara itu, KH. Fikri Husein menyoroti makna Surah Al-Hujurat ayat 13 tentang pentingnya toleransi dan ketakwaan. Menurut KH. Fikri kemuliaan manusia bukan karena suku atau gelar, tapi karena ketakwaan. Dan itu hanya bisa dicapai lewat Al-Qur’an dan Sunnah.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada wali santri dan mengingatkan para hafidz untuk terus menjaga dan mengamalkan Al-Qur’an di mana pun berada. “Selamat berjuang karena Allah. InsyaAllah, Allah selalu bersama kalian,” ujarnya sambil menahan haru.
Acara yang dihadiri mahasantri, wali santri, dosen, dan alumni itu berlangsung khidmat. Para wisudawan tampak terharu, sekaligus termotivasi untuk membawa semangat pondok dalam pengabdian mereka ke tengah masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, penghargaan diberikan kepada 21 mahasantri penghafal Al-Qur’an yang tergabung dalam JQH (Jam’iyyatul Qurro’ wal Huffadz). Apresiasi serupa juga diberikan kepada para wisudawan berprestasi sebagai bentuk penghormatan atas capaian akademik dan non akademik mereka. (AJMI)