Kuala Lumpur, Malaysia – Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Al-Amien Prenduan (UNIA Prenduan), yakni Dr. Ach. Nurholis Majid, M.Pd., Murutul Afifah, M.Pd.I., dan Ahmadi, M.Pd., laksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) internasional selama 27 hari, sejak 28 September hingga 25 Oktober 2024. Program ini menyasar masyarakat lansia Melayu di Persatuan Ehsan Wanita dan Anak-Anak (Pewanida), Kuala Lumpur, dengan fokus pada peningkatan pemahaman agama Islam dan kualitas hidup spiritual serta sosial para ibu-ibu lansia.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, tim dosen didampingi oleh Staf KBRI Kuala Lumpur, Bapak Shohenuddin, M.Ed., yang memberikan dukungan penuh. Kehadirannya memastikan terjalinnya komunikasi yang baik antara pihak UNIA Prenduan dan komunitas lokal, serta membantu agar program berjalan lancar sesuai kebutuhan para lansia.
Dr. Ach. Nurholis Majid, M.Pd. menjelaskan, “Kami melihat bahwa ibu-ibu lansia di sini menghadapi tantangan besar dalam mengakses pendidikan agama secara formal. Keterbatasan fisik, jarak, dan kondisi kesehatan menjadi hambatan utama. Oleh karena itu, kami merasa penting hadir untuk memberikan solusi yang tepat bagi mereka.”
Senada dengan itu, Murutul Afifah, M.Pd.I. menambahkan, “Seiring bertambahnya usia, kebutuhan spiritual mereka meningkat. Lansia membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran Islam, terutama terkait ibadah dan akhlak, agar mereka bisa menjalani masa tua dengan lebih tenang dan siap menghadapi fase kehidupan selanjutnya.”
Program ini juga dirancang untuk menjawab minimnya pendidikan agama khusus lansia, yang selama ini lebih banyak difokuskan pada usia muda. Ahmadi, M.Pd. menjelaskan, “Materi pendidikan agama sering kali tidak sesuai dengan kondisi fisik dan mental lansia. Kami mencoba merancang pembelajaran yang lebih interaktif dan santai, sehingga mereka bisa kembali mendalami Islam dengan cara yang relevan bagi mereka.”
Tidak hanya berfokus pada aspek spiritual, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia secara keseluruhan. “Melalui pembelajaran yang berkelanjutan, kami berharap mereka bisa merasa lebih terhubung dengan komunitas, dan mendapatkan dukungan sosial untuk mengatasi rasa isolasi yang sering dialami pada usia lanjut,” kata Murutul Afifah.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana para peserta menggali lebih dalam materi yang sudah dipelajari. Para dosen juga memberikan materi yang bisa dipelajari secara mandiri. Dengan berakhirnya program ini, diharapkan hubungan baik antara UNIA Prenduan dan komunitas Melayu di Malaysia terus berlanjut, dan kegiatan serupa dapat diadakan secara berkelanjutan di masa mendatang.