Faidza faraghta fanshab, begitula falsafah yang dipegang oleh Panitia Nihai IDIA. Pasalnya, Setelah melaksanakan Rihlah Tazkiyah 14 – 17 April 2017 ke Jawa Tengah dan Jogjakarta, Mahasiswa Nihai IDIA, langsung mempersiapkan diri melaksanakan agenda Muqabalah Syakhshiyah dan Khutbatul Wada’. Muqabalah Syakshiyah merupakan kegiatan yang berlandaskan adagium “man ‘arafa nafsahu, faqad ‘arafa rabbahu”. Selain sebagai sarana intraspeksi diri, kegiatan inipun dirancang sebagai wahana perencanaan diri calon alumni IDIA sebelum terjun ke tengah-tengah masyarakat.
“Kami harapkan muqabalah syakhshiyah bisa menjadi media bagi calon alumni IDIA, dalam menentuka arah kehidupannya kelak. ” Ujar Ust. Lukman Nur Hakim, S.Pd., Panitia Nihai.
Berbeda dengan muqabalah syakhshiyah, Kegiatan Khutbatul Wada’ merupakan kesempatan mahasiswa Nihai guna menyampaikan pesan dan kesannya kepada adik-adiknya. Pada kegiatan ini mahasiswa intensif IDIA, menyampaikan pidato perpisahan berbahasa Arab kepada adik-adiknya.
“Pada khutbatul Wada’ mahasiswa unjuk keahlian bahasanya, agar menjadi menjadi motivasi kepada adik-adik semester di bawah mereka. Layaknya Nabi Muhammad menyampaikan khutbatul wada’ dahulu.” lanjut Ketua Panitia Putra asal Riau ini.
Dua kegiatan yang dirangkai dalam satu kesatuan ini dilaksanakan secara maraton, yakni, Senin, 24 April 2017, Pengarahan Muqabalah Syakhshiyah dan Khutbatul Wada’, Selasa-Ahad, 25-30 April 2017 Pelaksanaan Muqabalah Syakhshiyah dan Penulisan Khutbatul Wada’, bersama musyrif masing-masing. Ahad, 30 April 2017 Pengumpulan Khutbatul Wada’ dan Akhir Muqabalah Syakhshiyah. Senin, 01 Mei 2017 Pelaksanaan Khutbatul Wada’.