Setelah Kiai Ghozi Doktor, Enam Dosen Segera Menyusul
Setelah Kiai Ghozi Doktor, Enam Dosen Segera Menyusul
Kam, 24 November 2016 7:18
doktor

Suasana mini hall di lantai 3 Gedung Twin Tower B UIN Sunan Ampel Surabaya mendadak sesak dengan Keluarga Besar Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Pasalnya, Senin, 21 November 2016, KH. Ghozi Mubarok, MA. Wakil Pimpinan Pondok sekaligus Rektor IDIA Prenduan akan mengikuti Ujian Terbuka Program Doktoral pada Pasca Sarjana UINSA.

Ujian terbuka yang dimulai pada pukul 09.00 ini merupakan kelanjutan dari Ujian tertutup yang dilaksanakan pada Jum’at, 19 Agustus 2016. Dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Husein Azis, M.Ag, selaku Ketua Penguji. setelah itu Kiai Ghozi sebagai Promovendus memaparkan disertasinya dengan judul Kontinuitas dan Perubahan dalam Tafsir Klasik (Telaah terhadap Sikap Mufassir Abad II-VIII H terhadap Kisah Gharaniq dan Relasinya dengan Doktrin Ismat al-Anbiya’) selama sepuluh menit.

Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan dari dua penguji pendahulu yang sekaligus Promotor Kiai kelahiran 03 Mei 1980 ini, secara berturut-turut Prof. Masdar Hilmy, S.Ag, MA., Ph.D dan Prof. Dr. Zainal Arifin, M.Ag. Dalam kesempatan ini bertindak sebagai Penguji Utama adalah Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al-Munawar, MA, mantan Menteri Agama pada Kabinet Gotong Royong ini menyampaikan bahwa kedua penanya awal wajar jika tidak membantai, karena promotor Kiai Ghozi. Ungkapan dosen UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta inipun diselingi tawa para hadirin.

Mantan Menteri Agama Kabinet Reformasi ini menyampaikan bahwa Kiai Ghozi bukan hanya terpelajar tapi berilmu. Saat ungkapan itu muncul sontak suasana ruang sidang menjadi hening dan seketika ada yang memekik takbir. Tak ada pertanyaan yang menghalangi Kiai Ghozi untuk dinobatkan menjadi Doktor ke-302 yang diluluskan oleh UIN Sunan Ampel Surabaya, baik dari pertanyaan-pertanyaan dari Prof. Dr. H. M. Ridlwan Nasir, MA, ataupun Prof. Dr. H. Roem Rowi, MA, selaku penguji dari UIN Sunan Ampel Surabaya. Begitu pula pertanyaan dari Prof. Dr. Husein Azis, M.Ag dan Prof. Dr. Nur Fuad, MA. mengakhiri sidang tersebut.

Setelah sidang diskors sepuluh menit untuk memberikan kesempatan kepada Dewan Penguji memusyawarahkan kelululusan Kiai Ghozi. Sekembalinya ke ruang sidang Dewan Penguji kemudian membacakan keputusan kelulusan yang tertuang dalam Lampiran Ijazah Doktor No. IN-S3: 0000302. Pengumuman kelulusan dibacakan oleh Prof. Dr. Husein Azis, M.Ag, selaku Ketua Penguji dan Direktur Sekolah Pascasarjana UINSA Surabaya, yang menyebutkan bahwa Rektor IDIA Prenduan merupan doktor ke-302 yang telah diluluskan oleh UINSA Surabaya, dan berhak menyandang gelar Doktor Bidang Tafsir Al-Qur’an dengan predikat kelulusan Cumlaude, atau Dengan Pujian.

Dalam sessi selanjutnya sambutkan Promotor Promovendus, disampaikan lansung oleh Prof. Dr. Zainal Arifin, M.Ag, selaku Ketua Promotor. Profesor yang mengalami ganguan pita suaranya ini, baru kali pertama setelah dua tahun tidak memberanikan diri berbicara di hadapan orang banyak. “Tadi, Professor Masdar Hilmy menyampaikan kepada saya, agar beliau saja yang menyampaikan sambutan Promotor. Tapi saya beranikan diri berbicara setelah dua tahun tidak berbicara di hadapan orang setelah rusaknya pita sauara saya. Hadirin, Keluarga Besar Pondok Pesantren Al-Amien, saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya tidak bisa menghantarkan Ghozi menyelesaikan S3-nya, saat masih ada ayahnya. Saat Ayahnya sakit di rumah sakit, saya bilang ke Ghozi agar segera menyelesaikan studinya, saya mohon maaf sebesar-besarnya, kepada Bapak Ibu sekalian, Keluarga Besar Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.” Ungkap Guru Besar UINSA ini dengan terbata-bata bersama suaranya yang hilang timbul.

Hening suasana mini hall UINSA semakin terasa saat Anggota Senat Universitas UIN Sunan Ampel Surabaya ini menyampaikan agar para santri, guru dan kiai di Pesantren Al-Amien mengikuti jejak Pemilik NIM F03511016 yang dibinanya ini. ” Ikuti jejak Ghozi, jadi doktor, dan saya ucapkan selamat kepada Keluarga Besar Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan dan Isntitut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan yang dipimpinnya” ungkapnya dengan suara yang lirih mengakhiri sambutan Promotor dengan diiringi takbir dari hadirin yang datang kala itu.

Bagi IDIA Prenduan, Kiai Ghozi merupakan doktor yang keempat yang sudah dimiliki, setelah Dr. KH. Muhtadi Abd. Mun’im, MA, Lc., Dr. H. Fattah Syamsuddin, MA, Lc, dan Dr. H. Mashuri Thoha, M.Pd.  Selain keempat doktor yang akan sudah ada di tengah-tengah mahasiswa IDIA Prenduan. Saat ini ada enam dosen tetap IDIA Prenduan sedang berjibaku menyelesaikan tugas akhir dan berkuliah S-3, yakni; Ust. Musleh Wahid, M.Pd.I di UIN Sunan Ampel Surabaya, Ust. Encung, M.Fil.I di UIN Wali Songo Semarang, Ust. Ruslan, M.Pd.I dan Ust. Yusfar Ramadhan, M.Pd.I di UIN Maliki, Malang, dan Ust. Ikhwan Amalih, M.Fil.I dan Usth. Khomsiyatul Mukarromah, M.Kom.I  di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Warta IDIA

Komentar

Tidak ada komentar

Tulis Komentar

Artikel Lainnya

Universitas - Perguruan Tinggi - Mahasiswa UNIA di USIM MalaysiaMahasiswa UNIA - USIM MalaysiaPertukaran pelajar UNIA - Pertukaran pelajar - Mobilitas internasionalPendidikan Islam di USIM - Pendidikan Islam - US (2)
Terbaru
Peserta IUP dan Dosen UNIA Prend...
Malaysia, UNIA Prenduan - Rabu (02/10/2024) Mahasiswa dan Dosen UNIA Prenduan menggelar silaturra...
3 Oktober 2024
7 jam
WhatsApp Image 2024-10-02 at 10.15.56
Terbaru
Mahasiswa PPL Dan P2M Internatio...
Malaysia, UNIA Prenduan - Selasa (01/10), rombongan peserta IUP UNIA Prenduan kunjungi Kantor KBR...
2 Oktober 2024
1 hari
WhatsApp Image 2024-10-01 at 16.08.13
Terbaru
UNIA Prenduan Delegasikan Dosen ...
SIDOARJO, 1 Oktober 2024 – Universitas Al-Amien Prenduan (UNIA) turut berpartisipasi dalam Forum ...
2 Oktober 2024
1 hari