
Prenduan — Rektor Universitas Al-Amien Prenduan (UNIA), Dr. KH. Muhtadi Abdul Mun’im, M.A., menegaskan bahwa proses akreditasi bukan sekadar memenuhi kewajiban administratif, tetapi momentum memperkuat budaya mutu di lingkungan kampus. “Akreditasi adalah momentum membangun kesadaran dan menumbuhkan budaya mutu,” ujarnya dalam kegiatan Asesmen Lapangan UNIA, Sabtu (15/11), di Meeting Room UNIA Prenduan.
Acara asesmen menghadirkan tiga asesor, yakni Dr. Akhmad Faozan, Lc., M.Ag. (UIN SAIZU Purwokerto), Dr. Hisyam Zaini, M.A. (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), dan Prof. Dr. Ahmad Musyafiq, M.Ag. (UIN Walisongo Semarang). Kehadiran ketiganya disambut langsung oleh jajaran fungsionaris UNIA.
Dalam pidatonya, Rektor menekankan pentingnya kesadaran bertamu—yakni bagaimana lembaga menjaga kerapian, ketertiban, dan kesan baik meskipun para tamu telah menyelesaikan tugasnya. Menurutnya, menjaga kesan berarti menjaga martabat institusi.
Muhtadi juga menegaskan bahwa perkembangan kampus harus dibarengi peningkatan mutu dan penguatan prioritas pengabdian. Momentum asesmen, lanjutnya, menjadi ruang evaluasi untuk memperbaiki sistem, memperkuat budaya kelembagaan, dan memastikan arah pertumbuhan UNIA semakin terukur.
Para peserta yang hadir merespons positif pesan Rektor yang dinilai meneguhkan komitmen UNIA sebagai perguruan tinggi berbasis pesantren yang serius menata mutu akademik dan tata kelola.
Sebelum acara bergeser ke sesi inti, kegiatan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ust. Fahmy Yunus, M.Ud., sebagai bentuk harapan agar proses asesmen berjalan lancar dan menghasilkan capaian terbaik bagi UNIA.
