
07 Maret 2024, delegasi Program Santri Internasional (ISP) dari Universitas Islam Al-Amien Prenduan (UNIA) diterima dengan hangat oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (ATDIKBUD) KBRI di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Kedatangan mereka juga disambut dengan gembira oleh delegasi dari UNIDA Gontor.
Ketua delegasi ISP dan sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UNIA, KH. Dr. Holilur Rahman, dalam sambutannya mengungkapkan kebanggaannya atas program pengabdian masyarakat internasional yang telah dilaksanakan selama tiga angkatan di Malaysia. Program tersebut melibatkan inovasi dalam bentuk Program Santri Internasional. Selain dari tugas utama mengajar di sanggar bimbingan (SB), terdapat lima kegiatan tambahan yang dirancang untuk satu bulan ke depan. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi presentasi dan publikasi internasional di Universitas Islam Selangor, magang internasional di Pusat Pungutan Zakat (PPZ) Malaysia, benchmarking ke Universitas Kebangsaan Malaysia, program Tasmi’ bagi tahfidz, dan taddabur alam ke tempat iconic di Malaysia dan Singapura.
Dalam penyambutan tersebut, ATDIKBUD KBRI Prof. M. Firdaus memberikan apresiasi yang tinggi terhadap inovasi program pengabdian masyarakat menjadi Program Santri Internasional (ISP) yang dilakukan oleh Universitas Al-Amien Prenduan. Beliau menekankan pentingnya bagi para santri untuk tidak hanya mengajar, tetapi juga untuk memperluas khasanah dan pengalaman mereka. Selanjutnya, Prof. Firdaus memberikan tiga poin kepada para peserta, yakni memberikan motivasi saat mengajar di sanggar-sanggar bimbingan (SB), memberikan informasi tentang keindahan alam dan sejarah Indonesia kepada masyarakat Malaysia, serta meningkatkan keterampilan.
Tak hanya itu, Prof. Firdaus juga memberikan informasi mengenai beasiswa yang tersedia untuk tingkat SMP-SMA dan Universitas dari pemerintah Indonesia, khusus untuk warga negara Indonesia yang tinggal di Malaysia.
Acara tersebut ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Sohenuddin, seorang alumni dari PP. Al-Amien Prenduan yang kini bertugas di KBRI. Diakhiri dengan pemberian cendera mata, foto bersama, dan yel-yel kebersamaan dari para santri internasional. Semua ini menandai sebuah kolaborasi yang erat antara Indonesia dan Malaysia dalam mendukung pendidikan dan pengembangan potensi masyarakat. (SKH)