
Kasi Penelitian dan Pengelolaan HKI Kemenag RI, Dr. H. Mahrus eL-Mawa, M.Ag. mengapresiasi acara Studium Generale yang diadakan kampus IDIA Prenduan dengan mengusung tema “Membangun Kampus Literasi di Era Disrupsi 4.0”. Hal ini disampaikan beliau saat menyampaikan materinya pada acara tersebut, Sabtu (31/08) di Gedung Serba Guna TMI putri Al-Amien Prenduan.
Menurutnya, Studium Generale yang dihadiri 1000 lebih peserta, terdiri dari mahasiswa dan dosen merupakan acara penting, apalagi tema yang diangkat merupakan fakta sejarah Islam.
“Literasi dalam Islam jika ditarik ke belakang, merupakan tradisi Nabi. Perintah Iqra itu jelas merupakan tradisi literasi. Karena iqra itu bukan hanya membaca. Malah bisa jadi yang pertama bukan membaca, tetapi menulis. Tidak mungkin seseorang diperintah membaca sebelum ada tulisan yang bisa dibaca,” Jelas Dr. H. Mahrus eL-Mawa, M.Ag.
Dalam kesempatan itu, ia berkali-kali mengingatkan agar mahasiswa terhindar dari perilaku hoax dan hanya saling berbantah-bantahan tanpa data faktual, karena kurang membaca dan kurang wawasan.
Ahli Filologi ini juga memberikan apresiasi atas usaha IDIA Prenduan yang memberikan perhatian khusus terhadap kegiatan membaca, penelitian, dan publikasi, sebagaimana disampaikan oleh Rektor IDAI Prenduan, KH. Dr. Ghozi Mubarok, M.A. dalam sambutannya.
Dalam sambutannya, Rektor IDIA Prenduan menyampaikan bahwa literasi merupakan fakta sejarah Al-Amien Prenduan. Al-Amien Prenduan merupakan pesantren yang banyak melahirkan penulis-penulis terkenal di Indonesia, bahkan di dunia.
“Literasi itu sebenarnya merupakan fakta sejarah Al-Amien Prenduan. Maka untuk mengembalikan fakta tersebut, mahasiswa yang menulis di media massa akan diberikan reward, dengan ketentuan menampilkan identitas IDIA Prenduan,” tegas Rektor IDIA Prenduan.
Menurutnya, acara studium generale ini merupakan kegiatan wajib tahunan yang akan terus diselenggarakan oleh IDIA Prenduan pada awal tahun ajaran baru, sebagai tambahan wawasan keilmuan bagi mahasiswa yang disampaikan oleh para ahli.